Liverpool pernah berada diposisi Man United sekarang, tapi tak seburuk itu


Legenda Liverpool, Jamie Carragher membandingkan Manchester United dengan Liverpool ketika eranya dulu.

Seperti yang kita ketahui, Manchester United kalah telak 0-4 dari Liverpool di Anfield, pada Rabu (20/4/2022) dini hari WIB dalam lanjutan Liga Premier Inggris. Man United untuk kedua kalinya kalah telak dari Liverpool pada musim ini setelah pernah dibantai 0-5 di Old Trafford pada pertemuan pertama.

Kekalahan dari Liverpool makin menyulitkan langkah Setan Merah untuk bisa finis di empat besar (zona UCL). Hal ini juga menandai berlanjutnya musim-musim buruk mereka sepeninggal Sir Alex Ferguson pada 2013 lalu.

Eks pertahanan Liverpool, Jamie Carragher melihat situasi sulit Man United ini mirip-mirip dengan yang dialaminya dulu. Seperti yang diketahui Carragher adalah bagian dari skuad Liverpool yang sulit juara di era Premier League pada saat itu, yang baru patah di ketika di era Jurgen Klopp pada 2019/20 lalu.

Di era itu, Manchester United adalah penguasa Liga Inggris bersama SAF. Carragher mengakui jika pada saat itu Liverpool hanya bisa berusaha menempel Manchester United, karena hampir kalah segalanya.

Hanya saja ia merasa mentalitas Liverpool saat itu berbeda dengan yang dilihatnya di Man United saat ini. Liverpool ketika masih punya gengsi dan berusaha menjaga habis-habisan, dan itu akhirnya dibuktikan dengan beberapa gelar Piala FA, Piala Liga Inggris, lalu puncaknya adalah juara Liga Champions Eropa di Istanbul pada musim 2004/2005 lalu.

"Saya memang sudah menduga jika laga itu akan berakhir dengan skor sekitar 4-0. Posisi Manchester United sekarang, itu saya alami dulu bersama Liverpool, mencoba menantang Manchester United ketika masih jagoan," ungkap Carragher dikutip dari Sky Sports.

"Mereka memiliki manajer yang top, skuadnya semua merata, dan kami cuma mencoba agar mampu mendompleng kesuksesan mereka. Tapi saya rasa kami tak pernah mengalami serendah itu ke mereka. Kami juga pernah kalah 0-4 sekali di Old Trafford, tapi pada saat itu sudah kehilangan satu pemain setelah laga baru jalan satu menit."

"Kami mencuri sejumlah hal dari Man United, mereka dulu lebih baik dari kami, tapi kami masih punya sesuatu dalam diri kami yaitu sebuah karakter, mentalitas. Kami masih bisa memenangi beberapa trofi di situasi yang luar biasa, ketika kami bukan salah satu tim terbaik pada saat itu."

"Saya tak bisa membayangkan jika tim seperti Manchester United ini melakukan sesuatu yang luar biasa, seperti (keajaiban Liverpool) di Istanbul, atau memenangi Piala FA ketika tak semestinya juara. Kami dulu itu masih selalu merasa punya kemampuan untuk melakukan sesuatu di sebuah pertandingan dan tahu akan ada perlawanan dari kami," kata pria yang kini menjadi seorang analisis ini.

Posting Komentar

0 Komentar